Konfigurasi WebServer dan Simulasi VLAN pada Cisco Packet Tracer

 



Hasil & Pembahasan Praktikum :

Praktikum kali ini Praktikum kali ini bertujuan agar praktikan dapat mengkonfigurasi WebServer pada Cisco Packet Tracer. Web server merupakan sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML (Hyper Text Markup Language). HTML adalah bentuk digital dari sebuah dokumen/tulisan. Bedanya, HTML menjelaskan struktur isinya dengan menggunakan tag yang diawali dengan tanda “<” dan diakhiri tanda “>”Untuk selanjutnya diharapkan praktikan dapat menggunakan  software packet tracer untuk simulasi VLAN dan WebServer pada jaringan sederhana. Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. VLAN dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga.


Prosedur Praktikum : 

1. Langkah pertama Buka aplikasi Cisco Packet Tracer, 

2. Langkah kedua letakkan atau susun perangkat yang dibutuhkan sesuai dengan spesifikasi pada tugas yang diberikan yaitu 2 buah jaringan VLAN dengan setiap jaringan mempunyai 5 buah perangkat.




3. Langkah ketiga menyambungkan perangkat dengan menggunakan kabel, karena perangkat yang ingin disambungkan berbeda maka kabel yang digunakan adalah kabel Copper Straight-Through.



4. Langkah keempat Setting IP address, subnet mask, dan gateway pada Server0 atau pada Server Jaringan 1 dan Server1 atau pada Server Jaringan 2 dengan cara klik logo servernya kebagian desktop, dan IP Configuration. IP address yang saya gunakan untuk Server0 adalah 192.168.25.10, dengan subnet mask 255.255.255.240 dan gateway 192.168.25.10. Sedangkan pada Server1 dengan IP Address 192.168.50.1 dengan subnet mask 255.255.255.240 dan dengan gateway 192.168.50.10. Setelah itu aktifkan layanan DHCP nya dan menambahkan IP default gatewaynya dengan cara kebagian Service lalu DHCP.













5. Langkah kelima ubah semua IP Address pada perangkat PC pada Jaringan 1 dan Jaringan 2 dengan DHCP. Setelah itu untuk memastikan apakah tiap perangkat PC pada  Jaringan 1 dan tiap perangkat PC pada Jaringan 2 sudah terhubung satu sama lain. Maka lakukan PING antar PC pada tiap Jaringan.








6. Langkah Keenam klik Switch, klik pada bagian tab CLI, lalu masukkan kode-kode sebagai berikut untuk menginisialisasi VLAN nya, Misalkan ada 2 VLAN yaitu, VLAN 100 jar a (untuk bagian Jaringan 1), dan VLAN 200 jar b (untuk bagian Jaringan 2) maka tuliskan kode seperti dibawah ini :

- Switch>enable

- Switch#vlan database

- Switch(vlan)#vlan 100 name jar_a

- Switch(vlan)#vlan 200 name jar_b

- Switch(vlan)#exit

- Switch#sh vlan

Jika sudah vlan sdh diketikkan maka akan muncul tampilan seperti gambar dibawah. Tulisan active menandakan bahwa VLAN yang dibuat sudah aktif.



7. Langkah ketujuh tuliskan kode seperti berikut untuk mengkonfigurasi terminal :

- Switch#configure terminal

- Switch(config)#interface fa 0/1

- Switch(config-if)#switchport access vlan 100

- Switch(config-if)#exit

Ulangi kode tersebut sampai  interface fa 0/10, kode tersebut berfungsi untuk memindahkan port-port yang ada pada switch sehingga hanya bisa digunakan khusus oleh VLAN tertentu, pada kasusnya disini adalah jar_a.



Lalu Lakukan hal yang sama juga pada jar_b dengan menggunakan kode :

- Switch(config)#interface fa 0/11

- Switch(config-if)#switchport access vlan 100

- Switch(config-if)#exit

Ulangi kode tersebut sampai dengan interface fa 0/20.



Jika sudah ketik kode berikut:

- Switch(config)#exit

- Switch(config-if)#sh vlan

Apabila sh vlan sudah diketik maka akan muncul tampilan yang memberitahukan perpindahan port-port yang telah kamu pindahkan tadi seperti gambar dibawah.


8. Langkah kedelapan masuk ke bagian CLI yang ada pada router kemudian ketik kode berikut :

Untuk bagian Jaringan 1

- Router>enable

- Router#configure terminal

- Router(config)#interface fa 0/0.100

- Router(config-subif)#encapsulation dot1q 100

- Router(config-subif)#ip address 192.168.25.10 255.255.255.240

- Router(config-subif)#exit


Untuk bagian Jaringan 2

- Router>enable

- Router#configure terminal

- Router(config)#interface fa 0/0.200

- Router(config-subif)#encapsulation dot1q 200

- Router(config-subif)#ip address 192.168.50.10 255.255.255.240

- Router(config-subif)#exit


Kalau sudah selesai untuk bagian Jaringan 1 dan Jaringan 2 lalu ketikkan lagi kode berikut :

- Router(config)#interface fa 0/0

- Router(config)#no shutdown


9. Langkah kesembilan masuk ke bagian CLI pada Switch untuk mensetting port yang terhubung pada router (menggunakan interface fa 0/24) menjadi mode trunk, tuliskan kode berikut :

- Switch>enable

- Switch#configure terminal

- Switch(config)#interface fa 0/24

- Switch(config)#switchport mode trunk

- Switch(config)#exit



10. Langkah kesepuluh Test ping dari Server0 (Jaringan 1) ke Server1 (Jaringan 2). Jika tampilan yang muncul sesuai seperti pada gambar berarti konfigurasi sudah berhasil kedua jaringan VLAN terhubung.



11. Langkah kesebelas untuk memberikan layanan Web Server di masing-masing jaringan VLAN, klik tab service pada Server0 maupun Server1 dan klik pada bagian HTTP, lalu pada bagian index.html klik edit hapus semua kode html yang ada dan ganti dengan kode yang diinginkan. Untuk kode html yang saya pakai bisa dilihat pada gambar dibawah, klik save jika sudah selesai mengubah.






12. Langkah kedua belas klik file manager untuk kembali ke menu sebelumnya, kemudian klik New file untuk membuat file baru, beri nama picture.html (menyesuaikan dengan tulisan <a href=”picture.html”> yang ada di dalam index.html). Di dalam  isi picture.html sertakan kode untuk menampilkan foto yaitu <img src =”(nama file foto tanpa tanda kurung beserta format)” dan ukuran lebar tingginya tergantung kebutuhan, jika sudah klik save dan klik file manager untuk kembali ke menu sebelumnya.



13. Langkah ketiga belas klik import dan pilih foto yang akan anda masukkan di dalam picture.html, sesuaikan file dengan yang ditulis di picture.html.



14. Langkah kempat belas klik PC yang terhubung dengan Server, klik tab desktop dan klik Web browser, ketikkan http://(alamat IP server) lalu klik go atau enter pada keyboard, maka akan muncul tampilan dari html yang sesuai dengan apa yang ditulis pada index.html.








15. Langkah kelima belas atau Langkah terakhir klik pada tulisan Picture, jika tampilan yang keluar sudah sesuai dengan isi picture.html yang anda tulis maka konfigurasi sukses.


 Diagnosa dan Troubleshooting Masalah : 

1. Masalah yang terjadi tidak koneknya Server0 dengan Server1 karena pada saat menkonfigurasi Router tidak menggunakan IP gateway dari server, tetapi menggunakan IP server tersebut. Port switch yang terhubung dengan Router yang tidak dalam mode trunk juga dapat menyebabkan kedua jaringan tidak terhubung.

2. Masalah yang terjadi tidak munculnya foto pada saat penkodean di html untuk Web Server karena ada kesalahan dalam pengetikkan kode dan format penulisan foto yang tidak sesuai.


Kesimpulan Percobaan : 

1. Percobaan kali ini lumayan susah butuh ketelitian karena banyak konfigurasi menggunakan CLI sehingga bisa menimbulkan kesalahan jika salah dalam memasukkan command.

2. Dengan VLAN maka dapat membagi beberapa group yang berbeda dalam sebuah switch.

3. VLAN dapat berjalan dengan adanya bantuan router agar jalur yang dituju pengguna sampai ke group yang dikehendakinya.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keamanan Jaringan dengan Mikrotik

Konfigurasi Jaringan Komputer dan Pengenalan Cisco Packet Tracer

Jaringan Client-Server dan Jaringan Router pada Cisco Packet Tracer